Cara joki menerima merpati balap
Pola menerima kedatangan pembalap sangat beragam antara joki yang satu dengan lainnya.
Tergantung kebiasaan joki itu sendiri berdasarkan pertimbangan gaya terbang merpati balapnya.
Posisi yang baik dalam menerima pembalap saat tembak (hinggap) di tangan kiri sebaiknya dilakukan di tengah sambil menyergap.
Posisi tangan kanan yang memegang merpati betina berada di bawah tangan kiri.
Posisi saat menerima persis di depan perut sangat menguntungkan bila tembakannya sangat keras.
Meskipun kemungkinan meleset tetap ada, tetapi sangat kecil.
Begitu hinggap langsung secara cepat dibawa merapat ke perut.
Lain halnya jika diterima di atas atau di bawah perut.
Kemungkinan bablas (lewat) semakin besar karena tidak terhalang badan.
Saat menerima kedatangan merpati sebaiknya joki memperhatikan kecepatan ayunannya.
Setelah merpati tampak mendekat sekitar 4-5 m,
ayunan yang semula cepat kemudian diperlambat.
Pola penerimaan merpati yang akan hinggap dengan kecepatan penuh harus dilakukan secara cekatan agar tembakan yang dilakukannya tidak sampai meleset.
Penerimaan merpati balap memang tidak mutlak harus dilakukan di tengah,
tergantung kebiasaan yang dilakukan di saat¬saat latihan.
Bila arah datangnya merpati dari atas,
sebaiknya diterima sedikit di bawah.
Namun, begitu hinggap dengan cepat segera ditarik ke atas.
Begitu pula jika kedatangan merpati mendatar,
bisa diterima pada posisi sedikit di atas.
Ketika hinggap langsung dibawa ke posisi tengah..
Pola menerima kedatangan pembalap sangat beragam antara joki yang satu dengan lainnya.
Tergantung kebiasaan joki itu sendiri berdasarkan pertimbangan gaya terbang merpati balapnya.
Posisi yang baik dalam menerima pembalap saat tembak (hinggap) di tangan kiri sebaiknya dilakukan di tengah sambil menyergap.
Posisi tangan kanan yang memegang merpati betina berada di bawah tangan kiri.
Posisi saat menerima persis di depan perut sangat menguntungkan bila tembakannya sangat keras.
Meskipun kemungkinan meleset tetap ada, tetapi sangat kecil.
Begitu hinggap langsung secara cepat dibawa merapat ke perut.
Lain halnya jika diterima di atas atau di bawah perut.
Kemungkinan bablas (lewat) semakin besar karena tidak terhalang badan.
Saat menerima kedatangan merpati sebaiknya joki memperhatikan kecepatan ayunannya.
Setelah merpati tampak mendekat sekitar 4-5 m,
ayunan yang semula cepat kemudian diperlambat.
Pola penerimaan merpati yang akan hinggap dengan kecepatan penuh harus dilakukan secara cekatan agar tembakan yang dilakukannya tidak sampai meleset.
Penerimaan merpati balap memang tidak mutlak harus dilakukan di tengah,
tergantung kebiasaan yang dilakukan di saat¬saat latihan.
Bila arah datangnya merpati dari atas,
sebaiknya diterima sedikit di bawah.
Namun, begitu hinggap dengan cepat segera ditarik ke atas.
Begitu pula jika kedatangan merpati mendatar,
bisa diterima pada posisi sedikit di atas.
Ketika hinggap langsung dibawa ke posisi tengah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar